Jujur deh, kalau ngomongin soal kawasan Indonesia Timur, apa yang terlintas di benak kalian? Panorama wisata alam yang indah? Budaya yang menarik atau cara bicara orang-orangnya yang unik?
Semua benar!
Tapi mungkin nggak banyak yang tahu ya, bahwa selain menyimpan segudang potensi wisata dan sumber daya alam berlimpah, kawasan Indonesia Timur juga memiliki potensi industri kreatif yang nggak kalah dengan kota besar lain di Indonesia.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang massif di Kawasan Indonesia Timur, kreativitas dan semangat wirausaha putera daerah pun makin tak terbendung.
Hingga dalam satu dekade terakhir, bermunculanlah brand-brand lokal yang mengusung produk berkualitas dari sejumlah daerah di Indonesia Timur.
Mulai dari cloth line, sepatu, makanan dan minuman kekinian hingga home décor.
Yuk kenal lebih dekat dengan beberapa brand lokal keren asal Kawasan Indonesia Timur. Sebagian besar digagas serta dijalankan oleh anak-anak muda dan bisa dipesan secara online lho. Jangan lupa dukung produk lokal dengan ikut membeli produknya ya.
Berikut ini daftar brand lokal asal Kawasan Indonesia Timur:
1. EIWA
sumber foto: instagram EIWA |
Brand fashion asal Makassar ini memproduksi pakaian premium untuk acara formal dan semi formal. Selain menggunakan material berkualitas, seluruh produknya juga diproduksi handmade oleh penjahit professional lho. Ciri khas EIWA adalah model koleksinya yang mengadopsi gaya Baju Bodo.
2. BroDeer
sumber foto : instagram BroDeer |
Brand sepatu lokal ini menampilkan tanduk rusa pada logonya untuk menegaskan daerah asal mereka yaitu Kota Merauke, Papua. Merauke dikenal sebagai Kota Rusa karena populasi rusa yang cukup besar di daerah itu. Popularitas brand sepatu milik Jun Ngedihu ini makin menanjak sejak brodeer terpilih sebagai official merchandise Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
3. Papua Pride
sumber foto : sorongnews.com |
Kalau cloth line yang satu ini, dari namanya pun kita sudah langsung tahu dari mana asalnya. Ya nggak? Papua Pride yang berarti kebanggaan Papua, merupakan cloth line yang dirintis oleh dua pemuda asal Sorong, Papua Barat, yaitu Deny Candra Kirana dan Hilman Maulana Tafalas. Keduanya menuangkan budaya Papua dalam desain kaos produksi Papua Pride.
4. Pakesang, Kopi Rempah
sumber foto : FB kopi rempah |
Tradisi ngopi di Indonesia ternyata menghasilkan racikan kopi yang unik dan khas di berbagai daerah. Salah satunya adalah racikan kopi yang dipadukan dengan berbagai rempah nusantara asal Ternate, Maluku Utara ini. Namanya Kopi Pakesang. Bukan sekadar menawarkan bubuk kopi, Pakesang menyediakan racikan kopi dengan campuran jahe merah, kayu manis, pala, dan cengkeh. Jadi, tidak hanya nikmat, produk kopi ini pun punya manfaat kesehatan.
5. Tanawan
Brand kuliner asal Ternate, Maluku Utara ini dikenal dengan produk abon ikan tuna-nya yang khas dan memiliki banyak varian rasa. Ada original, pedas, nano-nano dan masak kering kayu. Selain itu Tanawan juga punya produk ikan dan sambal rica khas Maluku Utara yang dikemas dalam kemasan vakum sehingga bisa dikirim dan dibawa sebagai oleh-oleh.
6. Yotta!
Brand minuman kekinian asal Makassar ini sudah memiliki puluhan cabang di diberbagai wilayah Sulawesi Selatan. Mulai beroperasi sejak tahun 2015, pemilik Yotta, Adryan Purwanto menyebutkan bahwa Yotta menyediakan minuman khas berbahan utama susu yang disukai oleh anak muda, khususnya mahasiswa.
7. Lazuna Chicken
Salah satu brand makanan lokal yang cukup terkenal di daerahnya. Lazuna Chicken menyediakan sajian siap saji berbahan ayam yang diolah dengan bumbu khas lokal, sehingga memiliki cita rasa otentik. Menurut pemiliknya, Hasdar Haedar, nama Lazuna berasal dari bahasa Bugis yang berarti rempah atau bawang. Sejak didirikan tahun 2019, Lazuna kini sudah memiliki 6 cabang dengan mempekerjakan puluhan karyawan.
Daftar di atas hanya sebagian kecil saja dari usaha lokal yang kini terus bertumbuh di Kawasan Indonesia Timur. Sebagai orang Indonesia, rasanya jadi ikut bangga juga deh melihat semangat berwirausaha yang makin menyebar di seluruh wilayah.
Tentu saja, kita juga harus ikut dukung perkembangan produk lokal dengan rajin membeli produknya. Hari gini, kalau mau belanja online kan gampang banget. Tinggal masuk platform belanja, pilih barang, klik, bayar online dan tinggal menunggu barang dianatar ke rumah.
Nah, masalahnya ongkos kirim dari dan ke Kawasan Indonesia Timur itu suka nggak masuk akal mahalnya. Bikin kita yang mau belanja jadi maju mundur. Ragu.
Makanya saya ikut senang dan berharap besar saat membaca kabar bahwa JNE dan PT. BIBU (Bandara Internasional Bali Utara) bekerjasama melakukan sinergi bisnis pengembangan jalur logistik dan ekspedisi di Kawasan Indonesia Timur.
Dalam kesempatan penandatangan Nota Kesepahaman di Kantor Pusat JNE, akhir Oktober silam, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto menyebutkan, Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara akan berkontribusi besar mempercepat proses pelayanan distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur.
Seperti kita ketahui, JNE memiliki jaringan dan jangkauan distribusi di sekitar 8 ribu titik layanan penjualan 90.000 kota kelurahan yang tersebar di berbagai provinsi, kabupaten, desa, dan bahkan hingga pulau terluar.
Tidak hanya itu, Feriadi menambahkan, JNE kini juga didukung oleh 50.000 karyawan, ribuan kendaraan operasional, serta jaringan terintegrasi yang menjamin kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman.
Kehadiran dukungan infrastruktur dan IT yang memadai juga bakal memudahkan customer mendapatkan update informasi kiriman secara realtime.
Sementara itu Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Ir. Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, mengungkapkan alasannya menggandeng JNE untuk bekerjasama karena melihat potensi JNE yang bagus untuk mendukung jalur logistik dan ekspedisi di Kawasan Indonesia Timur.
Semoga jadi tambah tahu ya
Tidak ada komentar