Review : Tinka Beauty Care

Wooow !! 

Sumpah. Rasanya wow banget deh pas kita bisa ketemu produk skincare berkualitas yang jarang diomongin skincare enthusiast lain. Berasa seperti menemukan harta karun gitu. Langsung ngomong sama diri sendiri, “Gila, selama ini kemana aja ya, kok baru tahu sekarang ama produk ini?” 

Sejujurnya, saya baru mendengar brand Tinka Beauty Care sekitar sebulan lalu. Entah saya yang mainnya kurang jauh, atau memang promo Tinka yang nggak segencar skincare asal Korea atau brand local lain. Entahlah. 

Tapi saat melihat instagram @tinkabeautycare, di pikiran saya langsung terlintas. “Kayaknya bagus juga nih.” Langsung deh pengin coba, tapi nggak langsung beli juga. Saya lantas mengecek website resmi Tinka di tinka.co.id dan mencari reviewnya di sejumlah platform. 

Saat ngecek ke Female Daily, ternyata produk-produk Tinka Beauty Care ini punya rating tinggi lho. Antara 5 dan 4,9. Nah lho, jadi makin penasaran dong. Hampir semua reviewer kasih bintang 5. 

Cocok nggak buat kulit dengan permasalahan skin-aging seperti saya? 

Produk Tinka Beauty Care yang saya coba kali ini ada 4 jenis. Terdiri dari facial foam, whitening toner, day cream dan night cream. 

Kesemua produk ini sudah teregistrasi BPOM. Bebas paraben, alcohol free, silicon free dan berdasarkan klaim brand-nya aman dipakai semua jenis kulit dan aman untuk ibu hamil/menyusui. Selain itu, produk Tinka Beauty Care juga bisa digunakan untuk usia mulai 13 tahun. Jadi kalau mau dipakai remaja juga bisa nih. 

Yuk langsung masuk ke ulasan produk. Seperti biasa, review akan diurutkan berdasarkan urutan pemakaian ya. 

Diklaim bermanfaat untuk : 

Key Ingredients : Allantoin, Niacinamide, Aloe Vera 

Full Ingredients : 

Tinka Facial Foam dikemas dalam tube berukuran 100 ml berwarna putih dengan tutup flip berwarna putih. Ukuran tube-nya rada bulky. Di bagian depan tertera brand dan nama produk dengan desain doodle art berwarna tosca. 

Keterangan cara pakai, komposisi dan no BPOM dicantumkan di bagian belakang. Sementara expired date dicap di samping. 

Tekstur facial foam ini gel bening dengan konsistensi yang cukup kental. Aromanya wangi lembut ketika baru dituang, tapi saat dipakai nggak tercium bau sama sekali. 

Waktu dituang ke tangan, Tinka Facial Foam terasa agak licin dan tebal. Untuk pengaplikasian biasanya saya busakan dulu di telapak tangan dengan sedikit air. Baru setelah itu disapukan ke wajah dan dipijat perlahan. 

Facial foam ini adalah tipikal pembersih yang minim busa. Walau begitu, dengan pemakaian kurang lebih seruas jari saja rasanya sudah cukup untuk membersihkan seluruh wajah saya. Setelah dibilas ada sensasi agak licin di kulit. Awalnya saya nggak terbiasa dengan hasil akhir yang licin begini, tapi ternyata hal ini membuat kulit berasa lembab lebih lama. Enak juga. 

Yang diluar ekspektasi, daya bersihnya ternyata mantap lho. Saya pernah membersihkan muka full make up dengan facial foam ini sebagai first cleanser dan hasilnya memuaskan. Sebagian besar make up luntur, hanya ada sedikit sisa pada eye liner dan lipstick karena keduanya waterproof. 

Saya nggak bilang kalau facial foam ini cocok sebagai first cleanser ya. Tapi pengalaman itu setidaknya membuktikan bahwa Tinka Facial Foam benar-benar punya daya bersih yang bagus meski minim busa dan menyisakan rasa licin di akhir pemakaian. 

Diklaim bermanfaat untuk :

Key Ingredients : Niacinamide, Witch Hazel dan Fermented Honey 

Full Ingredients : 

Tinka Whitening Toner dikemas dalam botol plastik berwarna putih berukuran 100 ml. Aplikatornya berupa spray dengan tutup bening. 

Desain kemasannya serupa dengan Tinka Facial Foam. Di bagian depan tertulis nama brand dan produk dengan ornamen doodle berwarna tosca. Sementara keterangan produk, cara pakai dan komposisi bahan tertulis di sticker di bagian belakang botol. Expired date dicap di bagian dasar kemasan. 

Tekstur toner ini cair dan bening seperti air. Ada sedikit aroma citrus saat pertama kali disemprotkan ke wajah. 

Oh iya, berdasarkan keterangan cara pakai di kemasan, harusnya toner ini dipakai dengan cara disemprotkan ke kapas baru kemudian diusap ke wajah. Tapi saya lebih suka langsung menyempotkan ke wajah sebanyak 2-3 kali semprotan. Setelah itu baru ditepuk-tepuk supaya cepat meresap. 

Biasanya saya nggak suka tipe toner spray seperti ini karena gampang masuk mata. Tapi spray Tinka Whitening Toner halus dan jangkauan semprotnya juga cukup luas. Jadi lebih nyaman kalau dipakai dengan cara disemprot. 

Disarankan untuk memakai toner ini setelah mandi atau sesudah membersihkan muka. Tapi saya suka memakainya kapan saja sebagai face mist. Terutama saat kulit terasa agak kering. Rasanya nyaman banget. Suka deh. 

Diklaim bermanfaat untuk :

Key Ingredient : Niacinamide, Salicylic Acid, Mucin, dan Licorice Extract 

Full Ingredients : 

Dikemas dalam jar berbahan plastik berukuran 10 ml. Tutupnya ulir berwarna putih, dan dilengkapi dengan inner lid. Sebenarnya saya berharap day cream ini dilengkapi dengan mini spatula juga supaya nggak perlu dicolek pakai jari. Tapi tak apa, saya bisa pakai spatula yang saya punya untuk mengambil produknya. 

Teksturnya berupa krim dengan konsistensi kental berwarna putih susu. Meski berupa krim kental, day cream ini sangat mudah dibalurkan dan diratakan ke wajah. Agak lumer saat diusapkan ke kulit, jadi cepat merata. Oh iya, aroma krim ini floral lembut. 

Setelah diaplikasikan ke kulit, Tinka Day Cream akan memberi kesan matte di kulit. Lumayan bikin blur pori-pori juga, jadi terlihat lebih halus dan mulus. Saya nggak yakin day cream ini memberi efek tone up, tapi mungkin karena kulit jadi terlihat matte dengan pori-pori yang halus, kelihatannya wajah jadi lebih cerah natural. 

Uniknya, meski tampilan kulit jadi lebih matte, saya nggak merasa kulit kering tuh. Malah sebaliknya, krim ini malah memberi hidrasi dan mengunci kelembaban kulit. Bahkan setelah krimnya meresap pun efek lembabnya masih kerasa. Bikin kulit jadi terasa kenyal, tapi tampilannya seperti pakai bedak. Daebaaak!!! 

Diklaim bermanfaat untuk : 

Key ingredient : Niacinamide, Allantoin, Aloe Vera, dan Licorice Extract 

Full Ingredients : 

Kemasannya serupa dengan Tinka Whitening Moist Day Cream, yang membedakan hanya tulisan dan keterangan yang tertera di jar. 

Krim malam ini memiliki aroma yang hampir sama seperti day cream tapi sedikit lebih lembut. Tesktur krimnya lebih kental dan lebih padat daripada day cream. Warna Tinka Night Cream putih, kelihatan agak bening dan licin. 

Saat dioleskan ke kulit, krim ini lumer. Mirip seperti tekstur balsam, agak licin gitu. Tapi nggak lengket. Paham kan maksudnya? Jadi gampang banget diratain. Dan efek melembabkannya juara deh. 

Di kulit saya yang rentan dehidrasi, krim ini bekerja bagus sekali. Kulit berasa lembab dan lembut. Kelembaban yang diberi Tinka Night Cream bertahan sampai pagi hari. Bikin kulit terasa lembab sampai pagi. Saya sempat coba juga ke suami, dan hasilnya juga bagus. Wajahnya jadi nggak kelihatan berminyak saat bangun pagi. 

Saya sudah pakai rangkaian Tinka Beauty Care selama sekitar 3 minggu. Di minggu pertama, saya hanya memakai rangkaian Tinka ini tanpa menambahkan serum lain atau produk skincare lain. Hasilnya sangat bagus, karena kelembaban kulit saya tetap terjaga meski skip memakai serum andalan. 

Recommended lah untuk beginner yang baru mau rajin skincare-an. Rangkaian Tinka Beauty Care ini cukup buat memenuhi perawatan dasar seperti cleanser, toner, dan moisturizer. Tinggal tambahkan pemakaian sunscreen untuk protection. 

Sementara buat pecinta skincare yang sudah di level advance, rangkaian Tinka Beauty Care setidaknya bisa membantu untuk menyederhanakan step skincare routine. Karena kinerjanya, menurut saya, sudah cukup mumpuni. Bisa menghidrasi, membantu regenerasi sel, mencerahkan kulit. Intinya membuat kulit lebih sehat. 

Berdasarkan pengalaman saya, kemampuan hidrasi Tinka yang baik membuat kulit saya jadi terlihat kenyal dan sehat. Saya suka banget dengan day cream yang bikin tampilan kulit lebih halus dan cerah natural. Begitu pula dengan tonernya. Nyaman banget deh. 

Maaf, kalau terkait klaim menyembuhkan jerawat, saya belum bisa komentar. Karena saat memakai Tinka Beauty Care saya tidak punya masalah jerawat. Pun selama memakai produk ini pun nggak pernah muncul jerawat sama sekali. 

Repurchase? Niatnya sih gitu. Baguuuus soalnya. 

Pengin coba juga nih serumnya Tinka. Karena lihat di list BPOM, Tinka Beauty Care ternyata juga punya produk serum lho. Moga sih sebagus produk yang sudah saya coba ini juga. Untuk info pembelian bisa langsung ke website tinka.co.id atau Instagram resminya @tinkabeautycare. Atau bisa juga dari reseller resmi Tinka. 

Semoga jadi tambah tahu ya.