Setiap kali belanja bulanan, mie instan, biskuit, minuman ready to drink dan berbagai produk makanan olahan selalu nangkring di urutan awal daftar belanjaan saya. Adakah yang sama seperti saya?
Nggak apa. Kita nggak sendirian kok. Dibanding 20 tahun lalu, konsumsi produk kemasan siap konsumsi di Indonesia saat ini memang semakin meningkat. Selain lebih praktis, rasanya juga cukup enak dan sesuai dengan selera lidah kita. Iya kan?
Tapi yuk kita jujur, kalau sedang belanja produk kemasan berapa banyak sih dari kita yang memperhatikan label informasi gizi?
Kalau saya sih jujur saja, sering melewatkan bagian yang satu ini. Pokoknya asal ada label halal, memiliki izin edar BPOM, ada tanggal kedaluwarsa dan harga terjangkau. Langsung sikat!
Urusan komposisi, apalagi label informasi gizi, nyaris nggak saya pedulikan sama sekali. Ya gimana dong, saya memang nggak bisa baca label itu. Nggak mengerti pula apa maksud dari angka-angka yang tertera pada label informasi gizi.
Menurut Ahli dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Rimbawan, perilaku abai baca label informasi gizi di Indonesia memang cukup tinggi. Malah berdasarkan survey sederhana yang beliau lakukan pada ratusan ibu rumah tangga, tercatat hanya sekitar 5,3% responden yang selalu membaca label pangan.
“Jumlah responden yang jarang membaca label pangan ada 69,4%. Angka ini cukup besar,” katanya dalam Webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” yang digelar oleh Nestlé secara daring, 30 September 2020 silam.
Pentingkah membaca label informasi gizi pada produk siap konsumsi?
Kalau kita mau hidup nyaman dengan tubuh yang lebih sehat, bugar dan minim resiko penyakit degeneratif, tentu saja membaca label informasi gizi jadi sangat penting.
Membaca label informasi gizi pada produk kemasan siap konsumsi, menurut Dr Rimbawan, bisa membantu konsumen memilih produk yang lebih sehat.
Kok bisa gitu?
Ya karena sesungguhnya dalam label informasi gizi tersebut, produsen sudah menginformasikan kepada kita berapa besar kandungan gula, garam, lemak dan nutrisi lain dalam produk mereka. Selanjutnya tergantung kebijakan kita dalam mengonsumsinya.
Apa saja sih informasi yang bisa kita dapatkan dalam label nilai gizi?
1. Takaran saji
Takaran saji adalah jumlah pangan olahan yang wajar dikonsumsi dalam satu kali makan
2. Jumlah sajian per kemasan
Menunjukan jumlah takaran saji yang terdapat dalam satu kemasan pangan
3. Jenis dan jumlah kandungan zat gizi dan nongizi
Biasanya dicantumkan di bawah zat gizi wajib.
4. Persentase AKG
Merupakan persentase kontribusi zat gizi dalam satu sajian produk dibandingkan dengan jumlah kebutuhan gizi tersebut dalam sehari.
5. Catatan kaki
Selain informasi nilai gizi, produk kemasan biasanya juga menyantumkan komposisi, berat bersih, jumlah porsi, serta resiko allergen. Nah, sebagai konsumen yang bijak, semua informasi itu perlu kita perhatikan sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli produk.
Bagaimana cara memilih produk berdasarkan label pangan?
1 . Cermati Komposisi
Bahan
Komposisi bahan merupakan poin pertama yang perlu kita perhatikan saat memilih produk. Patut diketahui, bahwa penyusunan daftar komposisi ini biasanya dimulai dari bahan dengan jumlah terbesar, dilanjutkan dengan jumlah bahan yang lebih sedikit.
Jadi, misal dalam sebuah produk kita mendapati urutan komposisi sebagai berikut : gula, air dan konsentrat buah. Itu berarti bahan terbanyak yang ada dalam produk tersebut adalah gula, diikuti dengan air dan konsentrat buah dalam jumlah yang paling sedikit.
2. Waspadai bahan yang punya resiko kesehatan
Maksudnya bahan yang bila dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, jantung koroner, stroke, dan sebagainya. Bahan seperti apa sih ini? Ya tentu saja diantaranya adalah kandungan lemak, gula dan garam.
3. Perhatikan kandungan zat gizi
Informasi nilai gizi pada kemasan biasanya dimaksudkan kandungan satuan per saji, per 100 gram atau per 100 ml. Dengan begitu, kita sebagai konsumen bisa membandingkan kandungan zat gizi berbagai produk. Ingat, gunakan prinsip less is better. Selain itu perhatikan pula jumlah kandungan vitamin, mineral, serat dan protein.
Kalau ada produk yang mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” kita bisa mengasumsikan bahwa produk tersebut memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik untuk kesehatan dibanding produk sejenis tanpa logo “Pilihan Lebih Sehat”.
4. Perhatikan densitas energi
Kepadatan energi mengacu pada rasio kalori dengan berat makanan. Makin sedikit kalori per porsi atau per takaran saji, biasanya makin baik untuk manajemen berat badan. Perlu diperhatikan bahwa pangan dengan densitas energi rendah akan membuat kita lebih cepat kenyang karena ukuran porsi yang besar tapi jumlah kalori lebih rendah.
5. Pahami klaim pangan
Tahu nggak sih?
Ternyata dalam klaim produk nol kalori bisa terkandung hingga 4 kalori per porsi. Sementara produk dengan klaim bebas lemak bisa mengandung hingga 0,5 gram lemak per porsi. Dan klaim produk rendah lemak memiliki sebanyak 3 gram untuk produk padat dan 1,5 gram untuk produk cair.
Jadi bijaklah membaca label pangan.
Mengenali label pangan untuk produk pilihan yang lebih sehat
Waduhhh gimana ya, walaupun sudah tahu pentingnya membaca label informasi gizi kok saya masih tetap pusing bacanya?
Tenaaaang, BPOM mengerti kok kalau sebagian besar konsumen masih kesulitan membaca label informasi nilai gizi yang ukurannya kecil itu. Oleh sebab itu, diriliskan kebijakan BPOM No 22 tahun 2019 tentang “Informasi Nilai Gizi”.
Salah satu poin didalamnya menyebutkan tentang pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat” untuk memudahkan konsumen memilih produk dengan kandungan gizi yang lebih baik.
Yusra Egayanti, S.Si,Apt, MP, Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu BPOM dalam Webinar “Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat””, menjelaskan bahwa regulasi pelabelan gizi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran gizi masyarakat.
“Kebijakan ini muncul sebagai respon dari fakta tingginya asupan gula, garam, lemak masyarakat yang berimbas pada meningkatnya resiko penyakit tidak menular. Karena itu, dibuatlah kebijakan ini agar masyarakat bisa lebih bijak memilih produk,” kata dia.
Sekadar informasi, berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 tercatat 5 dari 100 orang Indonesia mengonsumsi gula secara berlebihan. Lalu 53 dari 100 orang mengonsumsi garam terlalu banyak, dan 27 dari 100 orang mengonsumsi lemak lebih dari jumlah yang dibutuhkan per hari.
sumber foto: instagram BPOM |
Ditambah dengan asupan buah sayur yang rendah, aktivitas fisik yang rendah maka resiko penyakit degeneratif makin mengancam penduduk negeri ini. Uniknya lagi, ditambahkan oleh Dr Rimbawan, kecenderungan asupan gula, garam dan lemak yang berlebihan ini terjadi merata di semua segmen usia. Mulai dari bayi hingga lansia.
Tentang logo “Pilihan Lebih Sehat”
Penerapan logo “Pilihan Lebih Sehat” akan dilaksanakan bertahap didasarkan pada profil gizi pangan olahan. Sebagai langkah awal, BPOM menerapkan logo ini untuk dua produk kemasan yaitu :
- Minuman siap konsumsi
- Pasta dan mie instan
Kedua jenis produk ini diketahui sebagai produk yang paling banyak dikonsumsi sekaligus produk kemasan yang dianggap menyumbang kelebihan asupan gula, garam dan lemak.
Toh begitu, nggak semua produk bisa mendapat logo “Pilihan Lebih Sehat”. BPOM menetapkan profil gizi yang harus dipenuhi oleh produk itu.
Untuk minuman kemasan tidak boleh mengandung pemanis buatan, dan memiliki kandungan gula 6 gram per 100 ml. Sementara untuk pasta dan mie instan diwajibkan memiliki kandungan lemak maksimal 20 gram per 100 gram, serta kandungan garam (natrium) 900 mg per 100 gram.
Perusahaan consumer goods yang sudah menerapkan dan mendapat ijin pencantuman logo ini adalah Nestlé Indonesia. Beberapa produk Nestlé seperti Milo Activ-Go, Dancow UHT dan Bear Brand sudah mendapat izin resmi untuk mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” dalam kemasannya.
Menurut Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia, Debora Tjandrakusuma, pencantuman logo “Pilihan Lebih Sehat” dalam produk Nestlé merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan untuk menyediakan produk yang sehat bagi masyarakat Indonesia.
Menanggapi kekhawatiran konsumen dengan rasa produk yang berubah karena perubahan komposisi. Debora menyebut nggak perlu khawatir. “Tim kami sudah melakukan riset mendalam agar rasa produk tetap enak dan bisa diterima konsumen. Jadi rasa tetap enak, dan tentu saja lebih sehat.”
Saya sendiri merasa lebih tenang dengan kebijakan logo “Pilihan Lebih Sehat” ini. Karena hal ini jelas memudahkan saya sebagai ibu rumah tangga buat memilih produk yang lebih sehat buat keluarga. Apalagi janji Bu Debora ternyata tak meleset. Meski Milo Activ-Go kesukaan Narend ini sekarang mengandung gula yang lebih sedikit, tapi rasanya tetap enak.
Tentu saja, selama tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Yuk ah, mulai sekarang kita lebih jeli & peduli memilih produk buat keluarga. Pilih produk yang lebih sehat. Jangan lupa cek juga infonya di http://bit.ly/SNpilihanlebihsehat
Semoga jadi tambah tahu ya.
Bener juga ya mbak, sangat penting membaca label informasi gizi, tapi saya gak terlalu sering baca label gizi, kebanyakan yang saya baca ada expired nya 😁 itupun kalo inget. Thanks atas infonya mbak. Salam kenal ya.
BalasHapusAsik bangeettt ada logo "Pilihan Lebih Sehat" sungguh memudahkan emak2 ketika grocery shopping.
BalasHapusGa perlu melototin tulisan kicik2 ingredients yg ada di packaging produk ye kaaan
Asik bangeettt ada logo "Pilihan Lebih Sehat" sungguh memudahkan emak2 ketika grocery shopping.
BalasHapusGa perlu melototin tulisan kicik2 ingredients yg ada di packaging produk ye kaaan
Makin hepiii kalo udah lihat tanda check list Pilihan Lebih Sehat
BalasHapusMeringankan kinerja buibu tatkala shopping :D
Aku juga sering melewatkan baca label nutrisi di dalam kemasan nih, ternyat apenting juga ya. Tapi kalau sudah ada label logo pilihan sehat enak juga ya jadi terbantu kitanya
BalasHapusUntuk saya sendiri, saya memang sering baca dulu nutricion factnya. Tapi untuk anak, jujur saya sering skip hahaha. Tapi setelah baca ini saya jadi lebih aware mbak :)
BalasHapusAku pun jarang cek kandungan gizi. Asal gak expired, halal ya sikat aja. Kadang kan malas apalagi gak paham bahannya. Habis baca ini jadi mulai lebih rajin nih buat cek label gizinya
BalasHapusIni informasi baru buat aku..
BalasHapusSelama ini suka skip cek logo pada kemasan produk, thx for sharing
Logo pilihan lebih sehat ini cukup membantu sekali buat ibu-ibu yang ingin memberikan produk yang aman dan bikin nyaman ke keluarga tersayang ya mba..
BalasHapusSaya termasuk yang kalo belanja suka compare satu produk dengan produk sejenis
ini aku banget kalau belanja sering banget baca label dulu, apalagi makanan dan minuman untuk anakku kudu banget harus hati-hati. Berarti selama ini pilihanku tepat ya karena aku dan anakku senang banget minum Milo apalagi kalau dingin.
BalasHapusSenangnya saya mba, ada logo pilihan lebih sehat. Karena saya emang jarang baca nutrition fact. Dengan melihat adanya label lebih sehat bisa memangkas waktu belanja saya.. 😁
BalasHapusBaca label sekarang penting banget ya, mak. Nggak boleh masa bodoh lagi. Senang banget udah ada sematan logo Pilihan Lebih Sehat untuk mudahkan kita memilih produk pangan yang aman untuk keluarga.
BalasHapusBoro-boro deh mau membaca label gizi. Lha wong harga aja aku suka nggak perhatiin. Selama kemasan baik, masa kadaluwarsa masih jauh, ada label halal, dan aku memang butuh, langsung deh masukkan ke troli. Sebegitu cueknya aku saat belanja.
BalasHapusBegitu diingetin mengenai penyakit degeneratif yang mungkin timbul akibat kelebihan asupan gula dan garam, baru deh nih deg-degan. Syukurlah sudah ada produk dengan label "Pilihan Lebih Sehat". Kalau nggak, butuh berhari-hari kali ya buat mempelajari cara baca label gizi itu, hihihi ...
Penting dong, saya paling sering tuh bacanya. Terutama untuk produk yang dikonsumsi anak. Tapi kalau udah ada logi Pilihan Lebih Sehat gini yaa jadinya lebih praktis~
BalasHapusSekarang mulai ngecek logo centang hijau untuk produk makanan. Tapi belum semua ada ternyata, aku kemarin belanja pas tanggal 8 Oktober, masih banyak stok lama mungkin ya
BalasHapusBaca label gizi di kemasan itu emang penting ya, tapi jarang banget dilakuin...Padahal, bisa aja makanan yang dikonsumsi banyak gulanya...Untung udah ada logo pilihan lebih sehat, jadi gampang
BalasHapusAku kalau untuk produk konsumsi jangka panjang, biasanya cek detailnya. Tp kalau produk2 yg beli iseng, cm cek sekilas aja sih..
BalasHapusTp, baca detail keterangan produk memang perlu dan penting terutama buat mereka yg punya kebutuhan2 khusus
Saya juga awalnya kalau beli sesuatu, hanya cek harga dan tanggal kedaluarsanya, Mbak. Tapi setelah membaca banyak tulisan seperti ini, saya pun mulai memperhatikan label gizinya. memang sedikit memakan waktu pas belanja, tapi tidak apa-apa, karena saya tahu kandungan gizi dari produk yang saya konsumsi. Dan ini berlaku sekali saja untuk pengecekan 1 produk. jadi besok kalau saya beli produk itu lagi, saya tidak perlu cek label gizi lagi.
BalasHapusPenting banget...jadi tahu ya yang masuk ke tubuh kita apa aja...Ada logo jadi memudahkan kita menjatuhkan pilihan
BalasHapusSuka banget ama Milo, Dancow dan juga Bear Brand, kayaknya ketiga itu sering dimasukin shopping mart deh kl lg belanja, hehe... jelas2 memilih logo Pilihan Lebih Sehat
BalasHapusku akui, aku termasuk golongan 69,4% yang jarang baca label informasi gizi di kemasan makanan/minuman. Tulisannya kecil-kecil dan kadang nggak ngerti juga apa maksudnya
BalasHapusUntuk makanan dan minuman kemasan saya suka baca label informasi gizinya sih, meski nggak detil banget. Minimal cari tahu kandungan gula dan kalori. Alhamdulillah Milo udah termasuk produk pilihan lebih sehat ya, Mbak. Soalnya anakku sukak banget minum Milo UHT.
BalasHapusBetul banget mbak makanan dan minuman kemasan sekarang tuh perasaan tiap hari ada aja produk dan varian baru. Jadi sebagai konsumen kita harus cermat membaca kandungan bahannya ya..
BalasHapusSering sih suka baca2 label mengenai informasi gizi dan lainnya, tapi kadang suka ga ngerti kandungan yang dianjurkan takarannya seberapa. Tapi kalau ada tulisan kandungan gula atau laktosa tambahan kadang sering aku pikir2 dulu sebelum membelinya.
BalasHapusWah, baru tau ada logo Pilihan Lebih Sehat. Aku kalo beli makanan dan minuman yang sering aku cek label halal sama kadaluarsa. Makasih infonya ya mbk
BalasHapusJujur aku kalau beli produk cuma suka perhatiin halal dan kedaluwarsanya aja mba. Ga pernah memperhatikan nilai gizinya, soalnya aku perhatiin juga aku kurang ngerti. Aduh ilmunya soal gizi ini masih kurang aku. Padahal penting ya mba kalau kita tahu informasi gizi produk jadi tahu produk mana yang lebih sehat untuk kita dan keluarga
BalasHapuslabel gizi ini penting buat dibaca dan diperhatikan dengan baik supaya kita sebagai konsumen mengerti dan paham produk yang dibeli
BalasHapusIya mbak, penting banget mengecek ingredient dan label informasi gizi pada kemasan ya, kalau aku ditambah dengan logo halalnya. insyaAllah aman kalau sudah menemukan 3 hal ini, karena tidak semua kemasan pakai cek list itu kan. jadi patokanku, kudu ada label halal dulu, lalu ingredient dan cek list
BalasHapusAku jarang deh memperhatikan kandungan gizi kalau membeli suatu produk. Misalkan pas beli aku merasa terlalu manis biasanya ngga aku beli lagi. Tapi sekarang enak ya udah ada logo yang meyakinkan dan memudahkan.
BalasHapusJujur aja saya termasuk yang kalau sedang belanja produk kemasan gak memperhatikan label informasi gizi hihihi. Ingin cepatnya aja.
BalasHapusTapi sekarang tetap bisa belanja cepat dengan memperhatikan logo "Pilihan Lebih Sehat", ya ..
Senang sekali dengan kebijakan baru Badan POM untuk mempermudah konsumen mengetahui label gizi produk kemasan dengan logo "Pilihan Lebih Sehat" ini. Yang pasti makin hepi karena produk Nestle favorit anakku sudah dikurangi kadar gulaya sehingga lebih sehat. Tenang deh hati jadinya
BalasHapusDulu bener-bener gak tau manfaat label gizi, soalnya belum tau kalau pentingnya membaca label gizi tuh gini yaa...jadi semua kandungan GGL under control.
BalasHapuspenting banget nih keberadaan label iniii.. memepermudah bu ibu pas belanja sebuah produk, jadi ngerti mana yang kandungannya lebih baik yaaa.. hihi
BalasHapusIbu segala tahu pasti udah khatam lha ya kalau beli produk kudu dibavca bener2 hehe. Enaknya sekarang ada logo pilihan lebih sehat jd lebih memudahkan kita dalam memilih suatu produk, khususnya yang dikonsumsi, dan tentu saja pilihan kita itu sesuai lgonya, lebih sehat :D
BalasHapusSamaaa... aku kalau beli produk gitu ya palingan lihat logo halal dan tanggal kadaluarsa aja. Hampir ga pernah lihat kandungan nutrisi di dalamnya. Harus diubah ya kebiasaan jelek ini. Untung aja untuk produk tertentu sudah ada logo Pilihan Lebih Sehat yang langsung terdeteksi mata, jadi enggak was-was tentang ingridientnya.
BalasHapusSangat penting kalau menurutku secara pribadi.
BalasHapusApalagi sekarang BPOM sudah merilis kebijakan BPOM no.22 tahun 2019 tentang "Informasi Nilai Gizi" jadi kita sebagai komsumen harus lebih cerdas dalam membeli produk makanan atau minuman supaya tidak tertipu oleh produsen "Nakal" yang informasi gizi nya kurang jelas.
aku tipe yang suka baca label gizi dan komposisi tapi gak paham maksudnya. Hahaha ... kan ada prosentase AKG itu ya trus ga tau mau diapain gitu. LOL
BalasHapusMending pilih yang ada logo pilihan lebih sehat.
Bagus banget ini informasinya akan ku beritahu juga ke anak-anak untuk memilih label sebelum memilih makanan kesukaan mereka
BalasHapus