Train (2020) berkisah tentang kasus pembunuhan berantai dalam dunia paralel.
Berhubung hanya tayang 12 episode, alur cerita berjalan lumayan cepat dan ringkas. Hingga episode terakhir, rasanya nggak ada scene yang sia-sia. Cukup menegangkan dan bikin penasaran.
Sayang, ending-nya bikin hati kecewa. Gantung, tapi bukan menggantung yang bisa diinterpretasikan sesuka hati. Gantung yang ngeselin karena masih menyisakan beberapa pertanyaan penting yang nggak tuntas.
Tapi ya sudah lah. Toh, sepanjang penayangan 12 episode, kita sudah disuguhi bangunan cerita yang keren dengan akting aktor utama yang nyaris tak bercela. Mau mengumpat, hanya karena ending yang ngambang kok rasanya nggak adil.
Yoon Shi Yoon tampil sangat prima di Train. Dia memerankan dua tokoh yang berbeda karakter dengan mulus. Waktu melihat pergantian karakternya, saya bisa langsung tahu mana Seo Do Won dari dunia A, dan mana Seo Do Won dari dunia B. Atmosfer dan aura kedua tokoh ini sangat berbeda, padahal pemainnya sama.
Sinopsis
Detektif Seo Do Won (Yoon Shi Yoon) adalah ketua tim unit Jatanras di Kepolisian Mukyeoung. Meski tidak menempuh pendidikan resmi di akademi kepolisian, karirnya di kepolisian melesat karena kinerjanya yang bagus. Dalam usia relatif muda, dia sudah dipercaya untuk memimpin unit Jatanras.
Seo Do Won kadang kelihatan terlalu terobsesi menangkap penjahat. Hal itu bukan semata karena ia nggak tahan dengan para kriminal. Tapi sebagai kompensasi buat menebus perasaan bersalah atas “kejahatan besar” yang dilakukan mendiang ayahnya.
Sekitar 12 tahun silam, Do Won remaja mendapati Sang Ayah jadi korban tabrak lari. Meski sudah buru-buru dibawa ke rumah sakit, nyawa Ayah Do Won tetap tak terselamatkan.
Di saat bersamaan, tak jauh dari lokasi tabrak lari Ayah Do Won, terjadi perampokan disertai pembunuhan di Perumahan Mukyeong. Korban perampokan adalah pria paruh baya bernama Han Kyu Tae yang meninggal akibat cekikan. Diduga, senjata pembunuhnya adalah kalung emas yang berasal dari kotak perhiasan yang dirampok.
Pembunuhan ini sangat sadis. Tidak hanya puas mencekik korbannya, si pembunuh juga memukul kepala korban berkali-kali dengan palu hingga tengkoraknya pecah.
Jenazah Han Kyu Tae pertama kali ditemukan oleh putri kandungnya, Han Seo Kyung. Gadis remaja itu shock saat pulang sekolah dan mendapati mayat ayahnya berlumuran darah di ruang tamu rumah mereka.
Saat Do Won remaja memeriksa barang peninggalan mendiang ayahnya. Ia menemukan kalung emas. Kalung itu adalah senjata pembunuh di kasus pembunuhan Han Kyu Tae.
Hal ini membuat Seo Do Won tersadar, bahwa ayahnya mungkin seorang pembunuh. Ia tertabrak setelah melakukan aksi pembunuhan di Perumahan Mukyeong.
Sementara itu, nasib Han Seo Kyung sepeninggal ayahnya jadi sangat mengenaskan. Dia terpaksa tinggal dengan ibu dan kakak tirinya. Uang asuransi ayahnya dikuasai oleh si ibu tiri, dan dia nyaris mendapat pelecehan seksual dari kakak tirinya, Lee Sung Wook.
Beruntung, Do Won datang di saat yang tepat, dan berhasil menyelamatkan Seo Kyung. Kesamaan nasib antara Seo Do Won dan Han Seo Kyung (Kyung Soo Jin) membuat kedua remaja ini jadi saling bergantung satu sama lain.
Mereka berdua lantas tinggal di rumah atap milik detektif polisi Oh Min Suk, yang bertanggung jawab dengan penyelidikan kasus pembunuhan Perumahan Mukyeong.
Tumbuh bersama selayaknya keluarga, Han Seo Kyung akhirnya jatuh cinta pada Seo Do Won.
Sementara itu meski Do Won memiliki rasa yang sama, ia tak berani membalas cinta Seo Kyung.
Do Won merasa bersalah, karena menduga ayahnya adalah pembunuh ayah Seo Kyung.
Kasus pembunuhan di Perumahan Mukyeong sendiri akhirnya ditutup. Nama pelaku tak pernah diungkapkan. Detektif Oh Min Suk sebagai penyidik melarang Do Won mengungkap bukti penting yang dia dapat.
Oh Min Suk beralasan, tak ada gunanya mengungkap identitas pelaku. Karena ayah Do Won pun sudah meninggal. Mengungkap pelaku kejahatan itu, hanya akan menyakiti Do Won karena bakal dicap sebagai anak pembunuh.
Meski demikian Do Won tumbuh dengan keyakinan bahwa dirinya anak pembunuh. Karena perasaan bersalah itu, ia jadi sangat terobsesi menangkap pelaku kejahan sebanyak-banyaknya.
Suatu hari, saat sedang terlibat aksi kejar mengejar dengan pelaku pemerkosaan, Do Won tak sengaja masuk ke area Stasiun Mukyeong yang sudah berhenti operasi.
Di jalur kereta Stasiun Mukyeong yang terbengkalai, Do Won dan tersangka yang ia kejar menemukan koper berisi mayat. Nggak cuma satu, di area yang sama ternyata ada empat koper berisi mayat perempuan.
Modus pembunuhannya serupa. Mati tercekik dan tulang kepalanya pecah karena dipukul berkali-kali dengan benda tumpul. Modus yang sama seperti pembunuhan Ayah Seo Kyung.
Kasus ini membuat Do Won dan Seo Kyung makin penasaran. Apalagi, di tiap jenazah ditemukan perhiasan yang berasal dari kotak perhiasaan ibu Seo Kyung yang hilang dalam kasus perampokan 12 tahun silam.
Siapa pembunuhnya?
Apakah orang yang sama dengan pembunuh Ayah Seo Kyung?
Atau hanya sekadar peniru?
Kecurigaan mengarah pada Lee Sung Wook, kakak tiri Seo Kyung yang kini hidup miskin bersama ibunya.
Tapi Lee Sung Wook yang mengalami kecelakan fatal beberapa tahun lalu ternyata mengalami cacat mental. Ia tidak bisa berkomunikasi dengan baik karena gangguan pada otaknya. Alhasil penyelidikan kasus ini mandek di tengah jalan.
Kasus ini makin membingungkan karena salah satu jenazah yang berhasil diidentifikasi ternyata muncul di kantor polisi dalam keadaan hidup. Fakta-fakta yang terus muncul membuat Do Won dan Seo Kyung yakin ada pelaku lain dibalik kasus ini.
Seo Kyung yang penyelidikannya selangkah lebih maju daripada Do Won mencari bukti di jalur kereta Stasiun Mukyeong. Di saat yang sama, di jalur kereta yang mangkrak tersebut tiba-tiba muncul kereta.
Ada koper yang dilemparkan dari salah satu gerbong kereta itu. Saat Seo Kyung memeriksa isi koper, ia ditembak oleh seseorang.
Seo Kyung tewas.
Hal ini membuat Do Won sangat terpukul. Ia bertekad untuk membongkar kasus ini dan menangkap pembunuh gadis yang dia cintai.
Saat Do Won menelusuri jalur kereta kosong Stasiun Mukyeong, muncul kereta misterius di sana. Tanpa banyak berpikir, Do Won langsung naik kereta itu dengan memecahkan kaca pintu.
Kereta itu ternyata membawanya ke dunia paralel. Dunia yang nyaris sama dengan yang ia tempati, namun dengan takdir tokoh yang berbeda. Di dunia paralel ini, Ayah Do Won tidak mati. Ia ditangkap karena dituduh sebagai pelaku kasus pembunuhan Han Kyu Tae.
Di dunia ini ada tokoh Do Won lain yang juga jadi detektif polisi. Tapi tak seperti dirinya, Do Won di dunia paralel tumbuh dengan cap sebagai anak pembunuh. Ia tumbuh menjadi karakter yang penuh curiga dan mengalami depresi hingga jadi pecandu narkoba.
Bagaimana dengan Seo Kyung?
Di dunia paralel, Seo Kyung masih hidup. Ia bekerja sebagai polisi. Tapi ia sangat membenci Do Won karena menganggap Do Won adalah anak pembunuh.
Do Won tak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa kunci kasus pembunuhan berantai di dunianya berasal dari dunia paralel ini. Maka dengan mengambil posisi Do Won di dunia paralel, ia pun mulai menyelidiki kebenaran di balik kasus pembunuhan berantai tersebut.
Sementara itu, Do Won dunia paralel yang melarikan diri dari kejaran polisi karena tuduhan pembunuhan masuk ke dunia A. Singkat cerita, keduanya bertukar peran.
Bagaimana akhir kasus ini?
Siapa pelaku pembunuh berantai sebenarnya?
Kisah dunia paralel yang dikemas rapi
Kalau terbiasa mengikuti drama bergenre kriminal misteri pasti nggak bakal susah menemukan pelakunya. Sekadar petunjuk ya, pelakunya adalah tokoh yang tidak ada di dunia A, tapi masih hidup sehat di dunia B.
Saya sebenarnya agak kaget, karena identitas pelaku pembunuhan berantai ini sudah langsung diungkap di pertengahan serial. Kalau nggak salah di episode 8, kita sudah diberi tahu pembunuhnya.
Tapi motif pembunuhan baru dikupas pelan-pelan di empat episode akhir. Agak lamban sih. Dan sebagai penonton, saya sempat jengkel juga kenapa pembunuhnya ini susah banget ditangkap.
Sudah sempat menyerahkan diri, tapi ternyata bisa bebas juga. Nah, di kejadian saat pembunuhnya dibebaskan ini nih yang bikin saya yakin kalau si pembunuh pasti punya “pelindung”.
Jadi ada penjahat lain dibalik pembunuh. Ah, saya nggak berani ungkap lebih jauh deh. Nanti nonton saja. Di dua episode akhir, kita sudah bisa langsung menebak kok siapa dalang sebenarnya dari semua kekacauan ini.
Jujur saja, hingga episode 11 bangunan cerita drama ini sebenarnya sudah cukup baik. Rapi dan berkesinambungan. Saya menikmati banget jalan ceritanya. Tapi entah kenapa di episode akhir banyak pertanyaan yang nggak terjawab dan nggak tuntas.
Begini ya, biasanya untuk masuk ke dunia paralel atau dunia lintas waktu ada pola tertentu yang berulang. Misal kalau di drama The King: Eternal Monarch ada seruling bambu, Manpasikjeok yang jadi kunci buat melintasi dunia paralel. Tanpa Manpasikjeok, dunia paralel tak bisa ditembus.
Nah di drama Train ini, saat kereta yang dipakai buat melintasi dunia paralel diistirahatkan karena rusak, ternyata Do Won tetap bisa melintasi dunia paralel. Sayangnya nggak dijelaskan lagi, bagaimana cara Do Won melintasi dunia paralel tanpa kereta.
Saya nih saking penasarannya, sampai lima kali menonton ulang episode 12. Tapi tetap saja nggak ketemu cara melintasi dunia paralel. Ini entah saya yang kelewat waktu nonton, atau memang penulisnya malas aja menerangkan cara melintasi dunia paralel tanpa kereta?
Bagaimana endingnya?
Happy ending buat Do Won. Walau nggak kembali ke dunianya dan entah bagaimana jadinya ia di dunia sebenarnya. Yang jelas dia bahagia karena bisa bertemu gadis yang dia cintai. Tapi buat saya ini ending yang mengambang. Jadi masih penasaran sampai sekarang.
Tapi ya sudahlah. Visual Yoon Shi Yoon dan aktingnya yang super keren itu sangat memuaskan kok. Akting para cast pendukungnya juga rata-rata bagus. Transisi antar dunia paralel rapi dan nggak membingungkan. Alur cerita juga fokus, tidak terganggu oleh scene-scene romantis yang nggak penting.
Cuma catatan sedikit buat Kyung Soo Jin, pemeran Han Seo Kyung nih yang penampilannya seperti kurang prima gitu. Jadi kurang greget. Sangat disayangkan untuk aktris dengan jam terbang lumayan seperti dia.
Jadi recommended nggak?
Yah recommended sih, tapi siap-siap aja buat ending-nya yang menggantung itu. Kalau kalian sudah cukup puas dengan ending penjahat mendapat pembalasan setimpal. Ya berarti drama cukup layak buat diikuti. Tapi kalau kalian menuntut penyelesaian yang tuntas untuk nasib tokohnya, siap-siap saja kecewa ya.
Semoga jadi tambah tahu.
makasih reviewnya
BalasHapusJadi inget belum selesai nonton drama ini hehehe padahal nunggu-nunggu banget karena temanya unik. Sedih banget waktu Seo Kyung tewas... untung ketemu lagi ya di dunia paralel meskipun beda...
BalasHapusTerimakasih reviewnya,kalau tidak baca review ini saya tidak tahu kalau 2020 YSY ada drama baru. Kebetulan saya suka lihat akting Yoon Shi Yoon sejak nonton Hit The Top di TVN, sejak itu saya baru nonton dia lagi di Your Honor.
BalasHapusOh hit the top bagus juga tuh. Tp saya kurang sreg dg aktrisnya, aktingnya ga bs ngimbangi YSY. Psycopath Diary jg bagus lho. Ntar saya tulis reviewnya juga deh
HapusDan yang bingungnya si cewek di akhir yang dia ketemu itu yg pake putih apakah cewe didunia orinya A(yg sudah meninggal) atau B yang ikat rambut, atau cewek di dunia C yg baru itu(lah trus kenapa itu cewe bisa knal dia?) Bingung bet gua sama endingnya tolong bantu jawab!!! Siapa itu cewe astagah!!!
BalasHapusPemahamanku ya, itu kayaknya cewe dari dunia C. Kenapa kayaknya kenal, karena memang ada dia juga di dunia C. gitu sih kayaknya
Hapus