Review Kdrama : Hi Bye, Mama! Kisah Cinta Ibu yang Menguras Air Mata

Siapkan tissue yang banyak kalau mau nonton Hi Bye, Mama! Apalagi kalau niatnya mau nonton marathon. Sekalian aja siapkan kompres mata supaya mata nggak sembab setelahnya. Serius!

Saya saja sampai nyaris nggak bisa melek karena terlalu lama menangis setelah menonton episode terakhir drama keluarga ini.

Hi Bye, Mama! sukses menggeser kedudukan Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo dan Go Back Couple untuk urusan tangis-tangisan.

Awalnya, saya tertarik nonton drama ini karena Hi Bye, Mama! adalah drama comeback Kim Tae Hee setelah 5 tahun vakum berakting. Kalau nggak salah, terakhir saya tahu Kim Tae Hee main drama Yong Pal, 2015 silam. Dan kini, istri Rain ini mulai berakting lagi dan hasilnya memang tak mengecewakan. Aktingnya masih ciamik, dan wajahnya seperti tak menua. Visual Kim Tae Hee nggak terkalahkan deh pokoknya.

Ditambah lagi, tema cerita drama Hi Bye, Mama! cukup menarik. Tentang perempuan yang sudah mati dan arwahnya gentayangan. Oleh dewa, ia diberi kesempatan untuk lalu hidup kembali selama 49 hari.

Apa yang harus ia lakukan dalam 49 hari? 

Apakah ia akan tetap hidup menjadi manusia atau harus kembali mati? 

Naskah Hi Bye, Mama! ditulis oleh Kwon Hye-Joo dan dramanya disutradarai oleh Yo Je Won. Drama ini menampilkan sejumlah aktor yang tampangnya pasti sudah sangat familiar di mata penggemar drakor. Alur ceritanya kerap dibuat flash back, sehingga selama nonton kita jadi mendapat gambaran dan penjelasan tentang hal yang terjadi. Asli! Ga bakal bosan nontonnya.

Oh iya, Hi Bye Mama! tayang dua kali seminggu di saluran tvN menggantikan Crash Landing on You.

Oke kita masuk ke sinopsisnya dulu. Seperti biasa, spoiler juga akan bertebaran di review kali ini. Jadi kalau memang nggak suka dapat spoiler, saya mohon maaf dan maklum sebelumnya ya. 

Sinopsis 

Kematian Cha Yu Ri (Kim Tae Hee) yang tragis akibat kecelakaan lalu lintas 5 tahun silam meninggalkan luka mendalam di hati orang-orang terdekatnya. Tidak ada yang benar-benar pulih dan bisa menjalani kehidupan normal setelah kematian Cha Yu Ri.


Suami Yu Ri, Cho Gang Hwa ( Lee Kyu-Hyung) merasa sangat bersalah atas kematian istrinya, sampai-sampai ia trauma dan tidak bisa masuk ke kamar bedah. Setiap kali masuk ke ruang operasi untuk melakukan bedah, bayangan kematian istrinya langsung menyergap, hingga ia mengalami serangan panik.


Hal ini tentu berdampak buruk pada kinerjanya sebagai dokter bedah thoraks. Ia bahkan berkali-kali mendapat sanksi indisipliner dan nyaris dikeluarkan dari pekerjaannya.

Tak hanya itu, meski akhirnya Gang Hwa menikah lagi dengan perawat yang juga adik kelasnya, Oh Min Jeung (Go Bo Gyeol), ia tak pernah bisa melepaskan kenangan tentang Yu-Ri.


Ketidakmampuan Gang Hwa untuk move on dari Yu Ri membuat Min Jeung sangat terbebani selama berumah tangga, hingga rumah tangganya pun tak harmonis.

Bukan hanya Cho Gang Hwa yang terpukul dengan kematian Yu Ri. Orang tua Yu Ri pun merasakan hal yang sama, malah lebih parah.


Ibu Yu Ri, Jeon Eun Seok (Kim Mi Kyung) adalah orang yang paling bersedih. Walau kelihatan berusaha tegar, dalam hati kecilnya ia tak bisa merelakan Yu Ri pergi selamanya tanpa pamit. Ibu Yu Ri yang selalu hangat, berubah jadi beku sejak kematian Yu Ri. Ia melarang Ayah Yu Ri (Park So Young) dan adik Yu Ri (Kim Mi Soo) bertemu dengan Gang Hwa dan anak Yu Ri, Seo Woo.

Setiap hari, yang bisa Ibu Yu Ri lakukan hanya mengenang kepergian anaknya dengan melihat barang-barang peninggalan Yu Ri.


Kesedihan mendalam juga dirasakan oleh sahabat Yu Ri, Ko Hyeon Jung (Shin Dong Mi). Ko Hyeon Jung dan Yu Ri adalah soulmate. Sejak mulai akrab di masa kuliah mereka berdua bagai tak terpisahkan. Makanya tak mudah bagi Hyeon Jung merelakan kematian Yu Ri. Ia masih terus mengingat Yu Ri dan merayakan hari ulang tahun Yu Ri. Foto-foto kenangan Yu Ri pun tak pernah dilepaskan dari dinding.


Rupanya, nggak cuma orang-orang dekat Yu Ri yang sulit menerima kematiannya yang mendadak, arwah Yu Ri sendiri pun nggak terima. Dia nggak mau naik ke langit dan melanjutkan reinkarnasi. Alih-alih reinkarnasi, ia malah memilih terus mendampingi keluarganya yang masih berduka.

Salah satu hal yang paling membuat Yu Ri enggan kembali ke dunia atas tak lain tak bukan karena anaknya, Seo Woo.


Kematian memisahkan Yu Ri dengan Seo Woo yang saat itu masih ada dalam kandungannya. Seo Woo yang berhasil diselamatkan tak pernah bisa merasakan pelukan hangat ibu kandungnya. Ibu mana yang nggak sedih meninggalkan anaknya seperti itu.

Makanya Yu Ri bersikeras nggak mau naik ke alam atas dan bereinkarnasi demi menemani Seo Woo. Tapi, dalam wujudnya sebagai arwah, Yu Ri tidak bisa menyentuh Seo Woo. Ngenes banget rasanya, bikin pilu yang nonton.

Setelah 5 tahun kematiannya, Yu Ri menyadari kalau Seo Woo ternyata bisa melihat arwah. Akibatnya, banyak arwah penasaran yang mengikuti Seo Woo. Menurut dukun Mi Dong, kondisi Seo Woo terjadi karena Yu Ri selalu ada disamping Seo Woo sejak ia lahir. Tak terima dengan keadaan anaknya yang jadi aneh dan bisa melihat arwah, Yu Ri histeris dan mengutuk langit.

Tak dinyana, tak lama setelah itu ia ternyata hidup kembali sebagai manusia.

Kembalinya Yu Ri jelas mengejutkan orang-orang dekatnya. Antara tak percaya, bahagia dan bingung. Namun, Yu Ri hanya punya waktu 49 hari sebagai manusia. Selama 49 hari itu, ia harus mencari tahu alasan kenapa ia dihidupkan kembali. Jadi, berhasilkan Yu Ri?

Menguras Air Mata 

Episode pertama Hi Bye, Mama! sudah langsung menguras air mata. Intensitas air mata yang terkuras bahkan semakin meningkat di tiap episode. Dan di episode akhir, saya bahkan nggak bisa berhenti menangis selama menonton. Parah banget sih ini drama.

Hi Bye, Mama! bertutur dengan sangat baik, fokus pada emosi tiap karakter yang kehilangan atau terpaksa meninggalkan orang terkasih. Emosi ini seringkali tak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi melalui tatapan mata, dan sikap.

Salah satu adegan yang bikin saya nangis saat Cho Gang Hwa pertama kali melihat anaknya setelah kematian Yu Ri. Ia berdiri didepan kamar bayi dengan memakai baju pemakaman. Tatapannya nanar, dan tak lama air matanya jatuh. Duuuhh nggak sampai hati bener lihatnya.

Tanpa banyak kata, kita langsung bisa menangkaplah emosi yang dirasakan oleh Cho Gang Hwa. Gimana sih rasanya kehilangan istri di hari yang sama dengan kelahiran buah hati. Sedihnya nggak ketahan.

Adegan epik lainnya, waktu Ibu Yu Ri pertama kali bertemu Yu Ri yang hidup kembali. Waktu itu, Ibu Yu Ri yang sedang bersepeda tak sengaja berpapasan dengan Yu Ri dan Hyeon Jung yang sedang bertangisan di jalan. Kaget. Sepeda Ibu Yu Ri langsung oleng dan ia terjatuh. Lalu, sambil merangkak dengan tatapan tak percaya, ia menghampiri Yu Ri. Gerakannya slow motion, bikin penonton makin masuk ke adegan dan ikut nangis saat Ibu Yu Ri mendapati anaknya hidup lagi.



Di episode-episode akhir, intensitas adegan yang bikin banjir air mata makin tinggi. Disini, Yu Ri mulai mengetahui alasan ia dihidupkan kembali. Yu Ri lantas harus memilih, mau tetap hidup sebagai manusia atau kembali ke alam atas dan bereinkarnasi.

Semua pilihan ada konsekuensi dan jelas bukan pilihan yang mudah. Sejujurnya apapun pilihan Yu Ri, akan tetap ada yang tersakiti, dan itu, jujur saja, nggak mudah diterima oleh saya sebagai penonton yang sudah masuk ke dalam cerita.

Kasih Sayang Ibu 

Sesuai judulnya, Hi Bye, Mama! bercerita tentang kasih sayang ibu yang tak lekang waktu dan alam kehidupan.

Seperti Yu Ri yang tak putus mencintai Seo Woo meski ia telah meninggal. Saat mengucapkan salam perpisahan dengan Seo Woo, Yu Ri bahkan berucap, supaya keduanya bertemu lagi di kehidupan berikutnya dan menjadi ibu dan anak lagi.


Cinta ibu yang tak mengenal batas alam kehidupan juga dirasakan oleh Yu Ri dan ibunya. Setelah kematian Yu Ri, ibunya tak pernah putus mencintai Yu Ri. Pikiran dan hatinya masih melekat pada Yu Ri. Walau akhirnya setelah ucapan perpisahan yang mengharu biru, ia berhasil melepaskan kepergian Yu Ri, Ibu Yu Ri tak pernah putus mencintai anaknya.


Kisah kasih sayang ibu lain yang tak kalah menarik dalam drama ini adalah kisah tentang Oh Min Jeung, si ibu tiri Seo Woo. Yup, dia mungkin bukan ibu yang melahirkan Seo Woo, namun kasih sayangnya pada Seo Woo nggak bisa diabaikan begitu saja.

Min Jeung lah yang merawat Seo Woo sejak bayi, memandikannya, mengajaknya bermain, mengantar ke sekolah dan sebagainya. Meski Min Jeung kerap terlihat suram karena frustasi dengan sikap suami yang masih belum bisa move on dari almarhumah istrinya, tapi Min Jeung tetap bertahan. Salah satu alasan ia bertahan karena cintanya pada Seo Woo.


Ibu tiri yang luar biasa baik ini nih, yang bikin penonton galau antara mau berpihak ke Yu Ri atau Min Jeung. Bakal lebih bagus sih kalau Gang Hwa poligami aja, jadi nggak ada yang sedih. Tapi kan nggak bisa gitu juga ceritanya.

Jadi Manusia adalah Kemewahan 

Setelah nonton drama ini, kita bakal jadi sadar betapa beruntungnya kita terlahir sebagai manusia.

Selama 5 tahun menjadi arwah, Yu Ri melihat anak, suami, orang tua dan sahabatnya dari dekat, tapi ia tidak berdaya untuk sekadar mengelus atau menggenggam tangan mereka.


Itu sebabnya, jadi manusia yang bisa makan, bisa menangis, bisa tertawa dan bisa menyayangi orang lain adalah sebuah kemewahan. Karena saat kita mati, semua hal itu nggak akan lagi bisa dilakukan. Tak peduli seberapa besar kita ingin.

Dalam drama ini, dikisahkan pula cerita beberapa arwah lain yang masih melekat dengan keluarga mereka. Ada cerita arwah atlet ternama, Kang Sang Bong (Lee Jae Woo) yang enggan reinkarnasi karena belum sempat berdamai dengan kedua orang tua terutama ibunya. Di masa hidupnya, setelah keluarga menentang keinginannya untuk jadi atlet, ia selalu menunda berdamai dengan keluarga. Tragisnya, di hari saat ia ingin menemui kembali orang tuanya, dia malah mati terbunuh. Nyesek kan rasanya? 

Kematian memang suka nggak ketebak datangnya. Saat kita hidup, seringkali kita terlalu fokus pada karir, uang, pekerjaan sampai abai dengan orang yang menyayangi kita. Pada akhirnya, penyesalan karena tak bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang yang kita sayangi itulah yang memberatkan.

Perpisahan yang Indah 

SPOILER ALLERT!! Di awal kisah, saat Yu Ri dihidupkan kembali sebagai manusia. Ia dihadapkan pada “tugas” untuk mencari tempatnya di dunia.

Mulanya kita seperti diarahkan untuk berpikir bahwa mencari tempat Yu Ri di dunia berarti ia harus kembali menjadi Ibu Seo Woo dan istri Gang Hwa. Namun cerita berkembang, melihat ketulusan dan kepasrahan Min Jeung, siapa yang tega membiarkan Yu Ri mengambil “tempat” itu lagi.

Dan akhirnya, Yu Ri membuat keputusan yang berat namun, menurut saya, sangat bijak. Ia merelakan seluruh keluarganya dan memilih kembali ke alam lain, untuk bereinkarnasi. Pilu. Tapi perpisahan Yu Ri kali ini tak seperti perpisahan akibat kematiannya 5 tahun yang lalu yang penuh dengan kepedihan dan penyesalan.

Kali ini, Yu Ri berpisah dengan meninggalkan kesan manis pada setiap orang yang disayangnya. Ia menyempatkan diri berpelukan dan menyantap sup rumput laut yang dimasak ibunya. Ia juga menyempatkan berwisata ke taman hiburan bersama Seo Woo dan Gang Hwa.


Dan ia bahkan juga sudah menyempatkan seseruan seharian bersama sahabatnya, Hyeon Kyung. 

Perpisahan tetap jadi peristiwa yang menyedihkan, apalagi kalau kita tahu bahwa perpisahan ini akan berlangsung selamanya. Tak pernah ada cara yang menyenangkan untuk berpisah. Namun perpisahan yang menyedihkan tetap bisa jadi perpisahan yang indah.



Seperti perpisahan Yu Ri kali ini, tak ada penyesalan di perpisahan karena semua tahu cepat atau lambat Yu Ri memang harus pergi. Dan dengan kerelaan, semua ikhlas untuk berpisah.

Wah, sudah panjang saya nulis reviewnya berarti sudah harus tahu diri untuk ngucap perpisahan juga. Eniwei, saya nggak tahu mau bilang drama ini berakhir sad ending atau happy ending.

Kalau dibilang happy, ya buktinya saya tetap bercucur air mata juga. Tapi kalau dibilang sad ending, ya nggak bisa juga. Karena ending seperti ini adalah ending yang paling realistis dan membahagiakan buat semuanya.

Tonton ajalah . Super recommended!

Semoga jadi tambah tahu ya...