Makanya, saat ada beberapa teman mempertanyakan tubuh saya yang makin berisi ini, saya jadi maklum. Memang berat badan saya naik kok. Badan saya sudah kayak Doraemon aja, besar di perut, gemuk di lengan dan paha, serta montok di bagian pipi.
Saya juga sebenarnya sedih punya badan yang makin lama makin tambun begini. Tapi, sejujurnya saya juga capek diet. Sejak menyapih, berat badan saya jadi mudah naik, dan susah sekali turun.
Sebelum menyapih dulu, berat badan saya berada di kisaran 48 kilogram. Tubuh berasa sangat nyaman saat itu, aktivitas fisik pun tidak terasa berat. Tapi setelah menyapih, berat badan melonjak hingga 54 kilogram. Sudah tahu berat badannya naik, bukannya jadi tambah rajin olahraga, saya malah makin malas gerak. Soalnya ya gitu, gampang capek. Mau dipijat bolak balik juga nggak bisa bikin capeknya hilang. Ya ampuun.
Hidup penuh toksin
Gaya hidup kekinian yang dilakoni kebanyakan orang di kawasan urban, seperti saya, memang tidak bisa dibilang baik. Selain kerap terpapar berbagai macam polusi, kita juga tak sungkan makan makanan yang penuh lemak kolesterol dan gula. Setiap hari harus minum kopi kekinian, makan nasi padang, nyamil gorengan. Makan buah jarang banget, malah bisa cuma sebulan sekali. Itupun kalau ingat.Padahal menurut Food Drugs Administrations (FDA) Amerika Serikat, idealnya kebutuhan serat yang harus dipenuhi orang Kaukasian adalah 25 gram/hari. Sementara orang Asia butuh serat sebanyak 20-25 gram/hari. Namun realitas menyebutkan, kebanyakan orang hanya mengkonsumsi 12-15 gr serat/hari. Jauh sekali dari jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Jahat banget ya kita sama tubuh sendiri.
Padahal sekitar 80% kesehatan kita tergantung pada kesehatan saluran cerna lho. Jadi gimana mau sehat kalau saluran cerna sendiri terabaikan?
Sederhananya begini, ibaratkan usus kita itu seperti selang karet. Serat yang ada di saluran cerna, membuat usus menggembung sempurna sehingga usus bisa membuat gerakan peristaltik (gerakan meremas) dengan sempurna. Kalau seratnya minim atau bahkan nihil, usus tidak mengembang sempurna dan usus harus bekerja keras untuk mencerna. Alhasil, dinding usus kadang jadi lecet karena kerap bergesekan. Ini berbahaya buat kesehatan saluran cerna kita.
Kekurangan serat juga bakal membuat sisa makanan tidak dapat keluar dari pencernaan dan mengendap dalam waktu lama. Nah, sisa pencernaan yang nggak terbuang ini lantas jadi toksin di jaringan usus. Ditambah lagi, dinding usus jadi tertutup dengan endapan makanan, sehingga tidak dapat menyerap nutrisi secara optimal. Jadi jelas kan betapa pentingnya serat untuk tubuh kita.
Sebenarnya sekitar setahun lalu, saya sudah mencoba olahraga rutin dan diet. Tapi usaha itu hanya bertahan 3 bulan, karena saya terkena vertigo. Lalu, gendut lagi deh. Saya putus asa. Rasanya percuma mau diet ini itu.
Sampai akhirnya seorang rekan, yang juga praktisi food combining, menyarankan saya untuk melakukan detoksifikasi sebelum melakukan program diet. Kelihatannya menarik sih, karena saya lihat dia juga jadi lebih sehat dan kulitnya juga kelihatan lebih bagus, mulus gitu.
Menurut dia, proses detoksifikasi penting dilakukan untuk membersihkan saluran cerna. Nah, saluran cerna yang bersih dan sehat akan membuat nutrisi makanan bisa terserap sempurna. Saluran cerna yang sehat bakal membuat metabolisme tubuh yang melambat karena toksin, jadi normal lagi.
sumber foto : xavola |
Kalau metabolisme tubuh normal, tidak sulit bagi kita mencapai berat badan ideal. Ada bonusnya pula, yaitu kulit jadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit degeneratif seperti darah tinggi atau diabetes.
Sayangnya, proses detoksifikasi yang disarankan teman saya itu juga nggak mudah. Bayangkan selama 2-3 hari hanya mengonsumsi buah yang kaya air seperti semangka atau melon. Bayangkan 2 -3 hari lho, makan buah tanpa makan yang lain! Sempat saya coba sih. Tapi baru sehari, sudah lemas minta ampun.
Detoksifikasi dengan Xavola Shake Fit
Untung akhirnya saya menemukan info tentang Xavola.Apa sih Xavola?
Xavola Shake Fit adalah minuman dengan tinggi serat yang dapat membantu membuang toksin (racun) di tubuh. Xavola memperbaiki sistem metabolisme tubuh dengan cara mendetoksifikasi racun pada sistem pencernaan kita. Zat-zat dan lemak dalam tubuh yang selama ini tidak terurai akan diikat oleh kandungan serat yang ada di Xavola dan dibuang melalui BAB.
Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang cara kerja Xavola pada tubuh kita, simak video berikut ya.
Biasanya, saya agak skeptis dengan suplemen makanan seperti ini. Janji menurunkan berat badan hanya dalam beberapa hari atau minggu? Rasanya kok too good to be true.
Tapi, Xavola Shake Fit ini beda. Xavola tidak mengklaim dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Dijelaskan dalam kemasan produk dan situs resminya, Xavola menjanjikan detoksifikasi saluran cerna. Berat badan ideal adalah efek samping dari saluran cerna yang sehat dan metabolisme tubuh yang baik.
Selain itu, Xavola juga terbuat dari bahan alami tanpa zat tambahan, sehingga cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Tapi kalau masih ragu, nggak ada salahnya konsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi.
sumber : xavola |
Xavola Shake Fit juga diproduksi dengan standar internasional di pabrik yang berlokasi di dalam negeri dan telah memiliki sertifikasi GMP & HACCP. Xavola juga telah mengantongi izin halal dan telah memiliki izin BPOM RI dengan kode BPOM MD 867031109367 yang menyatakan bahwa produk ini aman untuk dikonsumsi setiap hari.
Dalam 2 minggu terakhir, saya rutin mengonsumsi Xavola. Satu kali sehari, diminum menjelang tidur. Rasanya seperti minuman lemon, walau ada sedikit rasa sepah dari spirullina. Tapi menurut saya, rasanya enak kok.
Xavola Shake Fit dikemas dalam kemasan pouch berisi 14 sachet @ 15 gram. Kemasannya cukup simple dengan warna tosca pastel. Dibagian belakang kemasan pouch tertulis rinci tentang informasi nilai gizi, komposisi, dan cara penyajian.
Oh iya, cara penyajiannya nggak susah kok;
- Masukan 1 sachet Xavola Shake Fit kedalam gelas atau botol.
- Tambahkan 200 - 300 ml air biasa atau air dingin.
- Aduk atau kocok hingga larut. Saya sarankan untuk dikocok aja sih. Berdasarkan pengalaman, Xavola Shake Fit ini akan lebih cepat larut bila dikocok. Hal ini dikarenakan, Xavola Shake Fit mengandung Psyllium Husk dengan konsentrasi tinggi yang nggak mudah larut dalam air. Kalau dikocok, serbuk Xavola Shake Fit akan lebih mudah dan lebih cepat larut dalam air. Bisa saja sih kalau mau diaduk, tapi proses penyampurannya lebih lama dan masih ada serbuk-serbuk yang menggumpal.
- Segera minum setelah serbuk Xavola tercampur.
- Waktu yang dianjurkan untuk mengkonsumsi Xavola Shake Fit adalah pukul 20.00 – 22.00.
Lalu bagaimana rasanya setelah mengonsumsi Xavola Shake Fit?
Hari pertama setelah mengonsumsi Xavola Shake Fit, saya BAB sampai 4 kali sehari. Woow, agak gimana juga sih rasanya. Soalnya, selama bertahun-tahun saya ini menderita sembelit. Bisa BAB sehari sekali adalah kemewahan buat saya. Biasanya saya BAB 3 atau 4 hari sekali. Parah banget ya.
Untungnya, meski BAB hingga 4 kali sehari, ini bukan BAB yang keras atau cair gitu. Jadi saya masih berasa nyaman. Malah setelah itu perut saya otomatis kempes. Ya Tuhan, jadi selama ini saya tuh nyimpan “sampah” di dalam perut. Dan baru bisa dikeluarkan setelah meminum Xavola Shake Fit.
Memang sih Xavola Shake Fit bekerja dengan mengeluarkan sisa makanan sisa makanan dan toksin yang telah lama mengendap di organ pencernaan. Jadi wajar kalau di masa awal minum Xavola Shake Fit, BAB yang keluar lebih banyak dari biasanya.
Hari kedua, BAB agak berkurang frekuensinya jadi 2 kali sehari. Teksturnya masih lembut, tapi warnanya agak gelap. Konon, ini proses normal karena BAB berwarna gelap adalah hasil detoksifikasi Xavola Shake Fit yang mengikat dan mengeluarkan toksin dan endapan sisa makanan yang lama tersimpan di organ pencernaan.
Duuh, maaf saya jadi rada vulgar gini ngomongnya. Maksudnya sih mau memberi gambaran jelas tentang bagaimana cara kerja Xavola di tubuh saya. Mudah-mudahan bisa dimaklumi ya.
Hari ketiga dan seterusnya, frekuensi BAB sudah mulai normal. Satu kali sehari. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bisa BAB setiap hari seperti ini adalah kemewahan buat saya. Perut jadi lebih kempes, dan celana lama saya langsung muat lagi.
Tapi hingga hari ketujuh berat badan masih belum turun sih. Masih bertengger di angka 54 kilogram
Baru di hari ketujuh, saya menyadari bahwa berat badan saya turun satu kilogram. Dan dilanjutkan di hari ke 11 turun 2 kilogram.
Sengaja saya foto dengan pakaian yang sama supaya lebih jelas perbedaannya. |
Sepintas lalu, penampilan saya memang tidak terlalu jauh berbeda dengan saat saya masih 54 kilogram, tapi saya merasakan badan saya mulai nyaman untuk beraktivitas. Mood swing juga sudah lebih membaik. Bahkan setelah seminggu mengonsumsi Xavola Shake Fit, saya mulai rutin olahraga selama 30 menit setiap hari. Rasanya jadi lebih semangat.
Overall, saya memang nggak mengalami penurunan berat badan yang terlalu signifikan selama mengonsumsi Xavola Shake Fit 14 hari terakhir. Tapi saya merasakan kualitas hidup yang lebih baik karena proses detoksifikasi oleh Xavola.
Nggak nyangka deh bisa BAB setiap hari bisa bikin badan jadi enteng begini. Beraktivitas juga jadi lebih semangat. Makan juga nggak rakus lagi. Biasanya, saya tuh gampang lapar, penginnya nyamil mulu. Tapi setelah mengonsumsi Xavola, rasanya kok jadi malas nyamil ya. Konsumsi nasi juga jadi secukupnya saja.
Menurut saya, Xavola Shake Fit adalah langkah awal yang tepat untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat.
Oh iya, Xavola Shake Fit bisa dibeli secara online di official store mereka di Tokopedia, Lazada, Shopee, Bukalapak. Jangan lupa kepoin juga info-info sehat di akun instagram Xavola, @xavola.indonesia dan website resminya di https://xavola.com/
Semoga jadi tambah tahu ya
Saya jadi pengen coba deh produk ini. Ya syukur-syukur kalau memang bisa menurunkan berat badan. Tetapi, setidaknya pencernaan yang lebih sehat
BalasHapusWah keliatan banget bedanya kak sebelum pakai xavola ama sesudah. Setuju banget mba kesehatan itu dimulai dari pencernaan kita. semoga kita bisa menjaga kebetsihan dan pola hidup sehat ya
BalasHapusWidiiihh, makin langsiiiing ya Mak
BalasHapusSuper hepi dong.
Apalagi kalo rutin konsumsi Xavola, wajah tampak kian glowing yaaa
Doraemon, ya ampun aku ngakak mba bacanya :))
BalasHapusWah itu udah keliatan mba bedanya dari fotonya, turun 2kg lumayan ngaruh berarti ya minuman ini
Bisa nih jadi pilihan aku, nanti detoksnya keluar lewat feses ya mba?
Bisa jadi alternatif diet sehat aku selepas menyusui nih.
Wah, kalau ada husk nya udah pasti lantjarrrr ke belakang. Haha...rontok se lemak-lemak dan toksinnya. Cuss kepain ahhh
BalasHapusMbaa, kayaknya aku berhasil mau nyobain ini mba. Xavola ya soalnya berharap bisa bikin badan juga berasa lebih ringan dan nggak berasa buncit euy :)
BalasHapusAku juga mau nurunin BB dikit biar lebih lincah kalau jalan dan gak engap gitu. Kudu coba Xavola juga nih dan jangan lupa jaga kesehatan
BalasHapusOMG, minum Xavola di hari pertama bisa BAB 4 kali. Benar-benar membersihkan 'sampah'yg ada di dalam perut nih.
BalasHapusKalau BAB lancar tiap hari memang rasanya lega banget. Perut jadi enteng dan gak begah.
Wehhh hasilnya langsung terlihat ya mbak. Bagus juga nih klaimnya mbak. Bukan buat nurunin BB tapi mendetok racun racun yg ada di saluran pencernaan kita ya. Cara dapatinnya mudah juga sih. kepo aku dehh hehhee
BalasHapusWah aku mau coba nih kalau bisa untuk detoks pencernaan, penting ya apalagi aman dikonsumsi..jadi nggak khawatir efek sampingnya ya..
BalasHapusProgram diet yang banyak disarankan memang kadang bikin males dan butuh banyak perjuangan ya. Kalau dengan Xavola semua bisa lebih mudah, tinggal diminum aja
BalasHapusDuh, bikin penasaran deh Xavola ini. Kepengen aku bisa detoks badan. Udah lama gak detoks. Kayakny udah banyak banget deh toksin di tubuh aku. Cek ke Shopee ah nyari Xavola.
BalasHapusJadinya saya penasaran sama Xavola ini, soalnya saya pun sedang memulai hidup sehat juga.
BalasHapusJadinya saya penasaran sama Xavola ini, soalnya saya pun sedang memulai hidup sehat juga.
BalasHapusWah bisa buat detoksifikasi saluran pencernaan ya Mbak? Ampuh ternyata ya. Saya rasa hampir semua orang punya masalah dengan sisa makanan atau toksin yang tidak terbuang di saluran cerna. Jadi harus segera mengubah pola hidup agar lebih sehat.
BalasHapusMak aku 80 kg. Pengen kurussss. Itu keliatan ya turun 2 kilo saja terlihat bedanya jadi pengen nyobaaa jujaaaa
BalasHapusWah bisa nih dicoba. Suamiku tahun ini mulai program penurunan berat badan nih mbak. Apalagi kalo proses detoknya ga ekstrim banget
BalasHapusIntinya dipemenuhan kebutuhan serat ya mb...dan itu yang sulit. Karena memang makan buah belum menjadi kebiasaan kebanyakan kita. Menarik sih, pengen nyoba juga. Harganya gimana mb?nyaman di kantong?
BalasHapusKisaran harganya sampe berapa tuh mba 1 pak? Aku termasuk yang BAB tidak tiap hari juga nih. Mungkin dengan mengonsumsi Xavola bisa jadi rutin ya ke belakang. Boleh juga nih dicoba.
BalasHapusWaaah tengkyu mbak Infonya. Jujur baru kali ini baca artikel langsung pengin beli. Hahahahaha. Badanku sekarang 60 kg soalnya. Nduk bangeet.
BalasHapusWah cocok banget nih kayanya kalao aku mulai konsumsi xavola juga. Mumpung lagi semangat buat balik lagi ke gaya hidup sehat ♥️
BalasHapusWah penasaraann jugaa.. ada varian rasanya ga ya? Bisa dibeli offline dimana kalau di Jogja? Semoga sehat-sehat ya kita, mba...
BalasHapushasilnya kok kece gini sih mbak? belinya musti online ya? cus ntar ubek-ubek marketplace yang direkomendasikan
BalasHapusIni kalo digabungin dengan pola makan sehat bakal lebih long lasting dampaknya ya. Semangat sehat, Mbak. Aku lagi pengen nambah berat badan nih. Hehehe
BalasHapus