Buat saya, menjahit itu seperti meditasi. Tenang, menenangkan dan membahagiakan. Tapi itu dulu saat saya masih single, belum punya "buntut" seperti sekarang. Saya memang tidak sehebat ibu-ibu lain yang bisa cepat beradaptasi dengan kehadiran anak. Saya, butuh waktu cukup lama untuk sekedar menyesuaikan jadwal kegiatan saya. Antara mengurus Narend, mengerjakan tugas domestik dan hobi.
Alhasil, saya sempat rehat menjahit untuk waktu yang lama.Paling mentok jahit keset lah. Itu kan gampang banget. Nggak perlu banyak-banyak ukur sana sini. Nggak ribet lah pokoknya. Tapi saya kangen jahit lagi, dan belum lama ini memang ada workshop frame purse keren yang urung saya ikuti karena "kendala teknis".
Untung aja mentornya temen sendiri, baik banget lagi. Maka saya pun dapat kiriman kit dan tutorialnya. Wah senang banget rasanya. Kayak dapet durian runtuh deh. Saking girangnya. Maka, disela-sela kesibukan ibu rumah tangga, saya sempatkan diri untuk mengerjakan project itu. Jiplak pola dan gunting-gunting, saya lakukan tengah malam. Itu pun tetap dengan interupsi dari bos Narend yang minta nenen.
Besoknya, barulah saya mulai menjahit. Nggak susah, karena tutonya emang jelas banget, dan bentuk frame purse-nya juga nggak terlalu ribet.
Untungnya kali ini, Narend sedikit pengertian. Dia nggak banyak gangguin ibunya. Kalau kepo sih iya. Namanya juga anak-anak. Sebentar-sebentar tanya, "Ini apa?". Udah dijawab dia pergi maen lagi, nggak lama kemudian mendekat lagi dan berkomentar "Ibu jahit." Terus kabur lagi. Duuuuh gemesnya.
Dan, beginilah hasil frame purse perdana saya.
Belum terlalu rapi. Tapi saya cukup puas dengan hasilnya. Kayaknya kapan-kapan saya harus buat frame purse lagi deh. Ketagihan.....Hehehehehe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar